Minggu, 09 Mei 2010

ILMU KETUNGGALAN

ILMU KETUNGGALAN ini menjabarkan tentang adanya PANCAINDRA , juga pengetahuan tentang MEDITASI atau pengetahuan tentang YOGA .
dan yang akan di jabarkan terlebih dahulu disini adalah adanya kata MENUTUP 9 LOBANG TUBUH / NUTUPI BABAHAN NAWA SANGA .
maksud adanya kata tadi adalah sebagai UCAPAN / DO'A , nata DWARAWATI atau sang ARJUNA saat ber MEDITASI / SEMEDI .
nah dari kata itulah yang kemudian di jadikan pegangan umum/memasyarakat,namun maksud sebenarnya kita tidak bisa bila benar" menutup salah satu saja dari 9 lobang tadi.
dan dari itulah disini hendah saya terangkan maksud yang sebenarnya :
kata 9 LOBANG /jawa = NAWASANGA = HAWA + SONG + NGO = KOSONGO = KOSONGNO = KOSONGKAN .
maksudnya,semua sumber hawa nafsu harus di kosongkan/tidak ditempati, sedangkan tempat hawa nafsu itu sendiri berada di dalam INDRIYA / PANCAINDRA . ( PENGLIHATAN , PENDENGARAN , RASA LIDAH , dan RASA BADAN ).
kata PANCA INDRA = PANCADRIYA / jawa sebenarnya adalah penggalan dari kata PANCEN INDRIYA , mendapat penambahan huruf (I) yang melebur dalam kata (CA),yang lalu di baca PANCENDRIYA yang artinya KETETAPAN KEHENDAK , jawa/PEPANCENING KERSA . ya itulah yang MEMBERI , MENJAGA , MEMPUNYAI ,MEMBIMBING KEHENDAK .
sedangkan yang MEMBIMBING KEHENDAK itu sebenarnya ada 6 PERKARA . ( bertambah 1, dari yang 5 ) yaitu PERKATAAN . karna itu lalu ada perkataan SAD INDRIYA / INDRIYA 6 . ( dalam CANDRA SANGKALA watak 6,kata SADRASA = SAD RASA = SAD GUNA . maksudnya RASA 6 ). tertulis dalam MAHABARATA WANAPARWA dalam penggalan ARANYA KAPARWA , SAD INDRIYA tadi di jadikan TEMPAT PERSEMAYAMAN INDRIYA 6 . disitu di tetapkan sebagai tempat yang menjadi DASAR PENGENDALIAN dan PENYATUAN . maka pengendalianya tentu tidah bisa sempurna bila hanya di cegah begitu saja bersama" ketika kita masih ber MEDITASI . dan bila mana ada yang bisa/mampu MENCEGAH / MENGENDALIKAN seperti itu pasti JAUH DARI KEBENARAN . karna bila kita MENGARANG / KIRA " saja,yang begitu apa bisa TERLAKSANA dalam KEHIDUPAN . jadi nyata pengendalian PANCA INDRA itu tidak bisa seperti kuasa alam yang mampu menghapus banyaknya kabut yang meliputi ANGKASA . namun harus TELITI dan HATI " dalam keadaan apapun,dan juga di jalankan dalam hidup bermasyarakat.
didalam CIPTA itu sudah dipenuhi KEKACAUAN + KEINGINAN + IRI DENGKI . karna itulah keSUCIan CIPTA HANCUR LEBUR , dan hanya tersisa BAU AMIS .

sebagai contoh seperti raja putri wirata DEWI DURGANDHINI / dewi LARA AMIS , saudara sang DURGANDHANA , setelah di obati oleh begawan PALASARA . setelah sembuh berganti nama dewi YOJANAGANDI / GANDAWATI / SETYAWATI . yang berarti HARUM SEMERBAK BAUNYA memenuhi isi CAKRAWALA . maksudnya bila sudah mampu menguasai PANCA INDRA tentu tidak akan lagi terpengaruh oleh smua permasalahan.

kembali pada kata PANCA INDRA , walau sudah bisa di pahami namun banyak yang kurang di mengerti. di sebut dalam serat MAHABARATA bagian ADIPURWA , di ceritakan dewi DRUPADI menjadi istri dari PANDAWA LIMA , dan dari 1 istri itu masing" punya 1 anak. para raja putra itu disebut PANCABALA / PANCAWALA , PANCAKUMARA , PANCABALAWITYA . artinya 5 anak laki", HADWITIYA = UNGGUL TANPA TANDING , PANCABALA inilah yang menjadi lambang dari PANCA INDRA .
5 putra tadi :

-dari prabu YUDISTIRA bernama sang PRETIWINDYA , sebagai lambang PENGLIHATAN
-dari sang WERKUDARA bernama sang SUTASOMA , sebagai lambang PENCIUMAN
-dari sang ARJUNA bernama SUTAKIRTI , sebagai lambang PENDENGARAN
-dari NAKULA bernama SATANIKA , sebagai lambang RASA LIDAH
-dari SADEWA bernama SRUTAKARMA , sebagai lambang RASA ANGGOTA BADAN

sudah di sebutkan di atas kata PANCA INDRA adalah dari PELEBURAN kata PANCENDRIYA / jawa, yang bergeser kata lalu dibaca PANCAINDRA . karna itu juga akhirnya di kenal sebagai 5 INDRA ( PANCA = 5 ). padahal yang sebenarnyan ada 6,di sebut PANCEN DRIYA / KETETAPAN KEHENDAK .
yang ke 6 adalah adanya UCAPAN , di lambangkan sang GATUTKACA , yaitu anak dari sang WERKUDARA hasil pernikahan dengan dewi HINDHIMBA / ARIMBI . karna sebelum PANDAWA menikah dengan dewi wara DRUPADI . WERKUDARA terlebih dahulu menikah dengan dewi HINDHIMBA dan mempunyai 1 anak GATUTKACA .
kenapa GATUTKACA tidak menjadi anak dari RETNA DRUPADI sebab DRUPADI menjadi lambang sang HURIP . karna itulah hanya punya anak 5 PANCABALA . ke 5 INDRA nyata terjadi dr KUASA / KEHENDAK HIDUP . sedangkan hidup tidak kuasa membuat UCAPAN , hanya bisa membuat SUARA . yang pada kenyataanya adanya UCAPAN itu terjadi dari hidup bermasyarakat.yang lalu di terima oleh INDRA , tanpa adanya pelatihan dari kecil maka seorang anak akan menjadi bisu.

kembali lagi pada GATUT KACA yang menjadi lambang SUARA lalu menjadi UCAPAN , adanya SUARA yang menjadi UCAPAN harus di olah oleh PANCA INDRA , karna itu walaupun GATUT KACA menjadi anak pertama PANDAWA dari WERKUDARA , namun sebenarnya anak terakhir dari dewi DRUPADI . sedangkan SUTASOMA menjadi lambang PENCIUMAN . GATUTKACA menjadi lambang SWARA + BICARA / UCAPAN .
adanya PENCIUMAN itu kenyataanya NAFAS , begitu juga adanya SUARA + UCAPAN . kesemuanya itu terjadi dari jalanya HAWA / UDARA . dan HAWA dilambangkan dengan sang WERKUDARA .

di sebutkan bahwa sang GATUTKACA beristrikan dewi PREGIWA.
PREGIWA = PREGI HAWA , PREGI = PRAWAN = PARABAN = PRABAN = SOROT , juga berarti SUCI/HIDUP .
PREGI = TUK . TEMPAT / WADAH . karna itulah GATUTKACA bisa TERBANG TANPA SAYAP , dan di ceritakan saat di ANGKASA / ANTARIKSA , sering bertemu dengan GEMURUH PETIR . dan dia pula yang menjadi RAJA nya . dan sesungguhnya GEMURUH PETIR itu adalah sang GATUTKACA sendiri,karna GEMURUH = SUARA . yang terjadi dari PERPADUAN HAWA . adanya PREGIWA menjadi istri GATUTKACA di maksudkan,adanya SUARA itulah kenyataanya HAWA . sedangkan HAWA itu ya SUARA , atau HAWA itu yang MENAMPUNG SUARA juga MENGELUARKAN SUARA .
sedang saudara dari PREGIWA bernama PREGIWATI di peristri PANCABALA . PREGIWATI = TEMPAT RASA . WATI = tempat yang SUCI . jadi maksudnya ke LIMA INDRA itu adalah RASA yang SUCI . SUCI disini bermakna HIDUP/LANGGENG .
dalam BARATAYUDA , PANCABALA ini TERBUNUH oleh sang ASWATAMA disaat mengamuk di tempat PANDAWA , sedangkan sang GATUTKACA terbunuh oleh sang KARNA . KARNA = TELINGA . maksudnya adalah adanya UCAPAN yang tidak bisa diterima oleh TELINGA lain karna sudah terbongkar keJELEKanya . atau bila TELINGA kita tidak mau menDENGAR tentang adanya UCAPAN JELEK . disitulah sang KARNA telah memBUNUH sang GATUTKACA . sedangkan ASWATAMA menjadi lambang saat berMEDITASI . maka seyogyanya kita harus melakukan MEDITASI semampunya,agar supaya KETETAPAN KEHENDAK sang PANCABALA bisa terbunuh.atau tidak tercemar oleh kuasa KEHENDAK yang bersumber dari 6 PERKARA yaitu :

1.
PENGLIHATAN sang PRETIWINDYA , yang MEMBUAT kehendak MELIHAT WARNA WARNI yang SERBA INDAH .
2 .
PENCIUMAN sang SUTASOMA , yang MENURUTI kehendak MENCIUM BAU yang SERBA HARUM .
3 .
PENDENGARAN sang SUTAKIRTI, yang MEMBIMBING kehendak dalam MENDENGAR SUARA yang TERLANTUN INDAH,terlebih yang berhubungan dengan CINTA KASIH / ASMARA.
4 .
PANGRASA LIDAH sang SATANIKA , MENGUMBAR kehendak segala RASA MAKANAN juga MINUMAN yang SERBA ENAK .
5 .
RASA ANGGOTA sang SRUTAKARMA , MENURUTI kehendak KENIKMATAN PRIBADI ( males,malu,dan lain sebagainya ), terlebih MENGUMBAR HASRAT KENIKMATAN / ASMARA .
6 .
UCAPAN sang GATUTKACA , MEMBUAT KUASA keluarnya SUARA KASAR / BEKU seperti NAFSU MARAH dan lain sebagainya,juga SUARA yang MERDU namun MENGHARAP JASA .

karna itu juga sang GATUTKACA memakai TLUMPAH MADUKACARMA . MADU = keluarnya UCAPAN MANIS , KACARMA = KA AWAK / KA DIRI / dalam DIRI .
PANCABALAWITYA kecuali sang GATUTKACA ,semua terbunuh oleh sang ASWATAMA . ASWATAMA = ANAK KAPAL , ASWA = KAPAL PERANG . TAMA = UTAMA . KAPAL disini sebagai KENDARAAN , bermakna KENDARAAN yang UTAMA / LAKU UTAMA .
dalam BARATAYUDA,ASWATAMA di beri SENJATA oleh ayahnya sang DURNA . yaitu CUNDAMANI .
CUNDA = CUNDUK / COCOK . MANI = MANIK = RASA . maksudnya TUNGGAL RASA .
ASWATAMA lahir dari dewi WILUTAMA yang berwujud KUDA SEMBRANI yang bisa TERBANG .
WILU = ILU = AIR . AIR sebagai lambang KAWERUH / PENGETAHUAN (golek banyu bening). dewi WILUTAMA = KEUTAMAAN dalam mencari ILMU / KAWERUH . adanya bisa terbang sebagai lambang TARIKAN NAFAS kita yang bermuara di UBUN UBUN . juga KELUAR MASUKnya NAFAS adalah pelajaran yang paling UTAMA . adapula makna lain dari ASWATAMA dan dewi WILUTAMA , cari dalam serat MADYA BAWANA .
perang antara ASWATAMA dengan ARJUNA , keduanya sama sama mengeluarkan SENJATA BRAMA , disini sebagai perumpamaan kita melakukan pekerjaan.umpama kita merasakan kebenaran di dua sisi,hendaknya dipakai salah satu.jadi yang begitu ya di adu saja,dan pada kenyataanya yang harus kalah dialah yang salah perbuatanya.dan yang di katakan dimanapun / daerah yang terkena / kejatuhan JEMPARING tadi tidak akan kejatuhan hujan selama 12 TAUN . ini sebagai lambang dimana orang yang kalah / dalam memerangi hawa nafsu akan hilang PENGERTIAnya / KAWERUHnya . HUJAN dilambangkan sebagai lambang ILMU . HUJAN = UDAN / jawa = UDANI = NGAWRUHI .
yang disebut,setelah ASWATAMA menyerahkan senjata CUNDAMANI kepada ARJUNA karna kalah,lalu disabda oleh bathara KRISHNA , bahwa ASWATAMA harus berkelana sampai 3000 TAUN lamanya,maksudnya laku MEDITASI itu maksudnya kita menempatkan PENGLIHATAN berada dalam INTI PENGLIHATAN . yaitu PENGLIHATAN yang keluar itu dimasukkan ke dalam INTI PENGLIHATAN agar tidak melihat apa apa.dan INTI PENGLIHATAN itu ada di dalam RASA HIDUP yang SEJATI .
jadi bila kita tidak melakukan laku MEDITASI hidup kita bisa di umpamakan MENGEMBARA / AMBRAUNG . sebab tidak sampai menempati RUMAH kita yang SEJATI seperti yang di sebut di atas.
sedang ASWATAMA menerima dari bapa DURNA , BAPA menerima dari batara GURU , artinya kita tidak bisa hanya dengan MEMBACA , atau WEJANGAN GURU . namun tercapainya ILMU harus dengan KETULUSAN NIAT kita sendiri.akhirnya KETULUSAN itulah yang bisa MENUMBUHKAN PENCERAHAN dalam diri.maka kita akan mampu menerima PENCERAHAN dalam diri bila sudah diterima SEMPURNA dalam berMEDITASI yaitu mampu MENYATUKAN LAHIR dan BATIN .

// KUOSO NJUMBUHAKE MAWURING KAWULA GUSTI //

nuwun

Selasa, 04 Mei 2010

KIDUNG SUKSMAWEDHA

DANDHANGGULA


1.
ana kidung reke angartati
sapa weruh reke araningwang
duk ingsun ana ing ngare
miwah duk aneng gunung
ki samurta lan ki samurti
ngalih aran ping tiga
artadaya tengsun
araningsun duk jajaka
ki hartati mangke araningsun ngalih
sapa wruh araningwang


2.
sapa weruh kembang tepus kaki
sasat weruh reka artadaya
tunggil pancer sesantine
sapa wruh ing panuju
sasat weruh pagere wesi
rineksa wong sajagat
kang angidung iku
lamun dipun apalena
kidung iku den tutuk padha sawengi
adoh panggawe ala


3.
lawan rineksa dening hyang widi
sakarsane rineksa dening hyang
rineksa ing jalma kabeh
kang maca kang angrungu
kang anurut miyang animpeni
yen nora biso maca
simpenana iku
temah ayu kang sarira
yen linakon rineksa sasedyaneki
lan rineksa dening hyang


4.
kang sinedya rineksa hyang widi
kang kinarsan dumadakan kuna
tur sinihan pangerane
nadyan tan weruh iku
lamun nedya muja samadi
sasaji ing sagara
dadya ngumbareku
dumadi sarira tunggal
tunggal jadi swara awor ing hartati
aran sekar jempina


5.
samadine ingaran panjadi
milu urip lan milu pejah
tan pisah ing saparane
paripurna satuhu
anirmala waluyajati
kena ing kene kana
ing wusananipun
ajujuluk adisuksma
cahya ening jumeneng anenga hartati
anom tan kena tuwa


6.
panunggale kawula lan gusti
nila ening ening arane duk gesang
duk mati nila arane
lan suksma ngumbareku
ing asmara raga yekti
durung darbe pangarah
duk rarene iku
awyah bisa dedolan
aran sang hyang jati iya sang hartati
yeku sang hartadaya


7.
dadya wisa mangkya amartani
lamun marta atemahan wisa
marma hartadaya rane
duk lagya aneng gunung
ngalih asmarajati
wayah tumekeng tuwa
emut ibunipun
ni penjari lunga ngetan
ki hartati nurut gigiring marapi
anulya mring sundara